Sunday, February 27, 2011

FF#4\ Harmonic Chords Love, Ep. 3

               FF#4\ Harmonic Chords Love
Cast :     Jung Seung Ri a.k.a. Seungri
               Lee Jong Hyun a.k.a. Jonghyun
               Henry Lau a.k.a. Henry

Author POV

“Eh?” gumam Seungri kaget. “Suara siapa itu?” gumamnya lagi. Kali ini ia bangun dari duduknya dan mulai mencari sumber suara. Ia terus berjalan menembus pepohonan lebat yang berada di sisi jalan. Makin lama suara itu makin terdengar jelas.

“I see the days go by and still I wonder why
I wonder why it has to be this way
Why can't I have you here just like it used to be

I don't know which way to choose
How can I find a way to go on?
I don't know if I can go on without you”

“Astaga…” gumam Seungri pelan. Matanya terbelalak melihat pemandangan di hadapannya. Seorang namja luar biasa tampan sedang duduk bersandar di sebatang pohon besar sambil bernyanyi dengan indahnya. Di tangannya tersampir gitar yang sedang ia mainkan dengan jari-jari lentiknya yang lincah. Suaranya yang merdu menyatu dengan dentingan senar gitar yang ia petik. Ia begitu menikmati apa yang sedang dilakukannya, sampai ia tidak menyadari Seungri yang berdiri terpaku tak jauh darinya.
Astaga, baru pertama kali dalam hidupku aku melihat namja sesempurna ini! Ia begitu tampan, ahli memainkan gitar, dan suaranya yang dapat membuatku meleleh! Siapa dia? pikir Seungri. Tanpa ia sadari, ia terus berdiri diam, tak bergerak sedikitpun dari tempatnya sambil terus memperhatikan namja di depannya.

“Even if my heart's still beating just for you
I really know you are not feeling like I do
And even if the sun is shining over me
How come I still freeze?
No one ever sees, no one feels the pain
I she'd tears in the rain…”

            “Tears drop in the rain, tears drop in the rain, tears drop in the rain…”
ucap namja itu mengakhiri nyanyiannya, membuat Seungri terbangun dari lamunannya. Kini, ia bingung harus melakukan apa. Ia ingin segera pergi dari situ sebelum namja itu menyadari kehadirannya, tapi entah mengapa kakinya seolah tidak bisa digerakkan. Ayolah, kaki! Bergerak, bergerak, seru Seungri dalam hati.
Tetapi bahkan sebelum Seungri sempat membalikkan badannya, namja itu sudah melihatnya terlebih dahulu. Pandangannya sangat tajam dan sangat bertolak belakang dengan pandangan lembutnya saat ia bernyanyi tadi. Seungri jadi salah tingkah dipandangi sebegitu rupa.
“Eh, mmm… maaf, … a-aku, akan pergi,” ucap Seungri terbata. Ia memaksakan dirinya sendiri untuk tersenyum dan segera pergi dari situ.
“Tunggu!” seru namja tadi menghentikan gerakannya. “Kenapa kau bisa ada disini?” tanyanya.
Seungri terkesiap mendengar suaranya memanggilnya. Ia pun membalikkan badan. “Aku … ng, mneghindari teman sekelasku,” jawabnya sambil tersenyum kecut.
“Kenapa?” tanya namja itu lagi.
“Eh? Mmm, ada satu alasan yang membuat mereka mengejar-ngejarku,” ucap Seungri.
Namja itu tersenyum mendengar ucapan Seungri. “Aaaah, jadi banyak yang mengejar-ngejarmu ya?” ucapnya sambil memandang Seungri dengan senyuman aneh di wajahnya.
Seungri mengerutkan keningnya bingung. “Maksudmu?” tanyanya bingung. Tetapi begitu melihat pria itu tertawa kecil sesudah melihatnya, ia langsung mengerti. “Ah! Bukan itu maksudku! Mereka sama sekali tidak menyukaiku! Aduuh, kenapa jadi begini sih?” seru Seungri panik sementara tawa namja itu makin keras melihat kepanikannya.
“Kenapa kau jadi panik begitu?” tanyanya lagi. Tawanya sudah hilang dan kini berganti dengan senyuman.
“Aku hanya tak ingin orang lain salah paham!” sahut Seungri membela diri. Urgh, sebel! Kenapa sekarang aku merasa seperti sedang dipermainkan?
Lagi-lagi namja itu tertawa. Sepertinya ia senang sekali menertawai Seungri. “Oh, ok. Ceritakanlah kalau begitu,” ucapnya setelah ia berhenti tertawa. “Agar aku tak salah paham,” tambahnya.
“Uh!” gumam Seungri kesal. Tetapi walau begitu, Seungri tetap menceritakan menganai kejadian yang belakangan ini sering menimpanya. Dengan lancarnya ia bercerita pada namja yang berada di hadapannya. Namja itu benar-benar seorang pendengar yang baik. Ia sangat memperhatikan Seungri saat ia bercerita. Tak pernah sekalipun ia menyela. Membuat Seungri nyaman saat berada di dekatnya. Padahal mereka baru pertama kali bertemu.
“Ooh, begitu,” gumam namja itu sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Ekspresinya saat itu lucu sekali, Seungri hampir tidak kuat menahan tawa. Karena itu ia hanya tersenyum saja.
“Kenapa kau senyum-senyum?” tanya namja itu bingung.
Seungri menggeleng. “Tidak apa-apa,” jawabnya, masih tersenyum. Tetapi sedetik kemudian ia tertawa lagi begitu melihat ke arah namja itu. Tampaknya namja tadi benar-benar telah dibuat bingung olehnya. Dahinya berkerut-kerut sehingga membuat alis tebalnya meliuk-liuk lucu. Ia juga memonyongkan bibir mungilnya yang membuat tawa Seungri meledak. Ia langsung memalingkan wajahnya dan membekap mulutnya agar tawa kerasnya tidak terlalu membahana.
“Kau kenapa, sih?” tanya namja itu. Ia mulai terlihat kesal.
“Wajahmu… hmph,” kata Seungri tersendat-sendat menahan tawa, “LUCU! Bwahahahaha….”
Namja itu mendengus mendengar perkataan Seungri. Tiba-tiba ia berdiri tegak dan mulai berjalan meniggalkan tempat itu.
Author POV end

No comments: