FF#7/Another Face
Cast : Kim Ji Hyun a.k.a. Jihyun
Kim Tae Yeon a.k.a. Taeyeon
Kim Hyeo Yeon a.k.a. Hyeoyeon
Cameo : SNSD’s members
Jihyun POV
Waktu sudah menunjukkan 1 dini hari dan aku masih berada di gedung sekolahku, terengah-engah di tengah dancing room. Sudah hampir setengah jam aku duduk diam seperti ini, tetapi keringat ini belum juga mongering. Tapi aku harus pulang, atau aku akan kesiangan besok. Aku bangkit dan mulai mengemasi barang-barangku.
Begitu sampai di rumah, kubuka pintu rumahku sepelan mungkin. Sambil menenteng tasku yang berisi baju dan sepatu latihanku, aku memasuki rumahku sambil berjingkat-jingkat. Berusaha tidak menimbulkan sekecilpun suara.
Klontang! Kaleng kola kosong jatuh tersenggol oleh tas besarku. Pasti bekas oppaku yang pemalas. Dasar, sekarang pasti ada yang terbangun.
“Siapa itu?” gumam ibuku serak, khas suara orang baru bangun tidur. Kepalanya menyembul dari balik pintu kamarnya yang memang paling dekat dengan pintu masuk. Dia mengucek-ngucek matanya agar bisa melihat dengan jelas.
“Eh, ini aku, eomma!” jawabku gugup. Untung saat itu gelap, jadi aku bisa menyembunyikan tasku di bawah meja dengan kakiku. Bisa gawat kalau aku ketahuan bawa tas itu, pasti eomma curiga.
“Ohh,, Jihyuna,” gumamnya lagi, “bunyi apa tadi? Dan kenapa kau belum tidur jam segini?”
“Ahh, itu,, aku tiba-tiba terbangun karena haus,” ucapku mengarang-arang alasan, “saat aku mau minum, aku menyenggol kaleng soda oppa. Sudahlah, eomma tidur lagi saja. Aku juga akan tidur lagi.”
“Ung.” Eommaku pun kembali masuk ke kamarnya. Tidak lama kemudian, sudah terdengar dengkur halus dari kamar tersebut.
“Huft!” desahku lega.”Hampir saja,” gumamku sambil membuang kaleng sialan itu. Lalu aku mengambil tasku dari bawah meja dan berjalan pelan menuju kamarku. Begitu tubuhku menyentuh kasurku, aku pun langsung tertidur.
Aku menatap poster setinggi diriku dengan dahi mengkerut. Kapan dipasangnya? Perasaan kemarin malam belum ada. Isinya kurang lebih tentang audisi girl band baru. Dan siswi-siswi di sekolahku dianggap berpotensi oleh agensi ini.
Ah, biarlah! Tak ada hubungannya juga denganku.
“Jihun~!” panggil Yura, berlari sambil menggenggam beberapa helai kertas warna-warni ke arahku. Dia adalah salah satu temanku yang jago nge-dance. Tidak aneh jika badannya sangat bagus, pinggangnya langsing dan kakinya semampai layaknya model. Ditambah lagi dengan wajahnya yang cute dan sering tersenyum, jadilah ia idola para namja di sekolahku.
“Ada apa?” tanyaku muram. Entah mengapa, aku tidak bisa tidur semalam. Jadilah aku agak lesu hari ini.
“Ini!” serunya sambil menyerahkan salah satu kertas yang sedari tadi dipegangnya. Ternyata sebuah pamflet. Isinya kurang lebih sama dengan yang kubaca di poster tadi.
“Oh,” sahutku tidak tertarik sama sekali. “Terima kasih, ya.” Setelah bilang begitu, aku langsung pergi meninggalkannya.
“Hei, hei, hei,” sergah Yura sambil menahan lenganku. “’Oh’? Hanya itu tanggapanmu?” ujarnya tak percaya. Sudah sepagian ini dia membagikan pamflet ini ke seluruh sekolahnya, dan baru sekarang ia mendapati tanggapan yang kurang menyenangkan seperti ini.
“Memangnya mau apa lagi?” ucapku malas. Melihat Yura hanya diam saja (mungkin saking kagetnya), aku pun kembali meninggalkannya.
Bel pulang sekolah sudah bordering dari tadi, tapi aku masih saja berkeliaran di koridor sekolah. Sekolah sudah hampir kosong, paling hanya ada staf kebersihan dan segelintir murid yang belum pulang. Entah entah karena hukuman, piket, atau… entahlah, aku malas memikirkannya.
Kresek!
Kutatap selembar kertas yang tak sengaja kuinjak. “Hhhh, pamphlet ini lagi…” gumamku tanpa sadar. Pemfletku sendiri telah lama kubuang setelah kulihat sekilas. Harusnya aku juga melakukannya pada pamphlet ini, tapi alih-alih membuangnya, aku malah membersihkannya dan meratakannya hingga rapi. Aku menatapnya lama, dan aku merasakan gejolak aneh di dalam diriku. Perasaan yang sangat sering kurasakan.
Perasaan yang selalu menuntunku untuk menuju ruangan itu
Jihun POV end
No comments:
Post a Comment